Selasa, 04 November 2008

Sahabat Rasulullah

Nu'man bin Amru

Nu'man bin amru dikenal suka bergurau dan jago bercanda.Hampir semua penduduk madinah kala itu mengenalnya.Bahkan para gadis pingitan pun akrab dengan namanya,karena begitu tersohornya ulah sahabat tersebut.Begitulah prestasinya dalam bidang...mengerjai orang.

Sudah pilihan orang menjadi korbannya,tidak hanya sesama sahabat.bahkan,pribadi yang dimuliakan dan dihormati oleh umat islam,yaitu Baginda nabi Muhammad SAW,tidak luput dari ulah konyolnya.Hanya perbedaannya,kalau diantara korban di kalangan sahabat itu,ada yang merespon dengan cara kasar dan marah-marah,Nabi SAW,sesuai dengan maqamnya,tetap memberikan bimbingan.


Para sahabat utama sudah sering menasihati Nu'man agar jangan berbuat konyol terhadap Rasulullah SAW,sebab beliau itu adalah nabi,pemimpin,dan manusia sempurna yang menjadi kekasih Allah.Namun,akhirnya para sahabat hanya bisa menahan diri,sebab Rasulullah sendiri yang menjadi korban ulahnya,tidak pernah marah,malah sering mengundangnya berbincang dan berkisah guna refreshing.

Diriwayatkan,pada suatu hari seorang arab Badui berkeliling kota madinah,menjajakan madu.Dia menawarkannya dari pintu ke pintu.Tetapi,nasibnya belum beruntung,Hingga siang hari,belum juga ada pembeli yang tertarik dagangannya.Badannya sudah kuyu.
Pakaiannya lusuh,mukanya pun sayu.Sungguh,ia begitu lelah dan bingung,barang dagangannya belum laku sama sekali.
Sampailah ia bertemu dengan Nu'man bin amru di dekat rumah Nabi SAW.

Hati Nu'man tergerak hendak menolong.Tetapi,apa daya,waktu itu dia tidak memiliki uang.Akhirnya muncul ide konyolnya mengerjai seseorang.Terlihatlah olehnya pintu rumah Nabi SAW terbuka.Maka,dia berkata kepada penjual madu itu,"itu rumah sahabatku dan beliau ingin membeli madu.karena itu,mari aku bawakan madu itu kepadanya."

Segeralah Nu'man mengetuk pintu rumah nabi SAW dan dia dipersilahkan masuk.Ketika bertemu sang tuan rumah,dia berkata,"Ya Rasulullah,aku tahu bahwa engkau suka madu.Oleh karena itu,aku berikan madu ini sebagai hadiah untukmu". Setelah itu,Nu'man mohon diri dan Nabi mempersilahkannya.

Sesampai di luar rumah,Nu'man menemui si penjual madu itu dan berkata,"aku akan pergi,sebab ada urusan penting.Tunggu saja kau disini.Sebentar lagi penghuni rumah itu akan keluar dan membayar madumu itu."

Setelah menunggu agak lama dan orang yang dimaksudkan belum juga keluar,akhirnya kesabaran si penjual madu itu habis.Didepan pintu kediaman Rasulullah SAW,penjual madu itu mengetuk-ngetuk dengan keras sambil berteriak,"wahai penghuni rumah ini,bayarlah harga maduku!"


Tentu saja Rasulullah terkejut mendengar teriakan itu.Namun,beliau segera sadar,ini pasti ulah Nu'man bin amru.Karena yang memberikan madu itu barusan adalah dia.Beliau pun segera membuka pintu dan membayar harga madu itu kepada penjualnya.Rasulullah SAW hanya tersenyum memikirkan ulah Nu'man yang kelewatan itu,apalagi itu sudah untuk yang kesekian kali.

Pada kesempatan lain,ketika Nabi Muhammad SAW bertemu Nu'man bin amru,sambil menahan tawa beliau berkata,"Apa yang engkau perbuat terhadap keluarga Nabimu,Hai Nu'man?"

Saat mendengar teguran itu,Nu'man hanya tersenyum nyengir,lalu menjawab,"ya Rasulullah,aku tahu engkau penggemar madu,sedangkan pada waktu itu aku tidak punya uang untuk membeli dan menghadiakan madu itu kepadamu.karena itu aku hanya bisa mengantarkannya kepadamu tidak membelinya.Semoga aku mendapat taufik ke arah kebaikan."

Ketika mendengarkan jawaban sahabatnya yang kocak itu,Rasulullah tidak marah,meski ulahnya itu konyol dan kelewatan.Namun,baginda Nabi SAW menilai Nu'man masih dalam koridor kejujuran dan niat baik.

"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar."(QS.Fushshilat:35)

Dikutip dari majalah Alkisah



Tidak ada komentar: